Empat Jenderal Senior Masuk Bursa Pengganti Kapolri, Komjen Wahyu Widada Jadi Unggulan Teratas

Empat Jenderal Senior Masuk Bursa Pengganti Kapolri, Komjen Wahyu Widada Jadi Unggulan Teratas
banner 120x600

JAKARTA, 3 Juni 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS

Masa kepemimpinan Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) diperkirakan akan segera berakhir dalam waktu dekat. Seiring dengan hal tersebut, sejumlah perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) mulai disebut-sebut sebagai calon kuat penerus tampuk pimpinan tertinggi di tubuh Polri.

Dari deretan nama yang muncul ke permukaan, terdapat empat jenderal bintang tiga yang menjadi kandidat unggulan, yakni: Komjen Wahyu Widada, Komjen Ahmad Dofiri, Komjen Muhammad Fadil Imran, dan Komjen Imam Widodo. Di antara keempatnya, nama Komjen Wahyu Widada mengemuka sebagai calon paling potensial, didukung oleh rekam jejak yang solid, pencapaian akademik, serta pengalaman komprehensif dalam berbagai posisi strategis kepolisian.

Profil Singkat Para Kandidat Kapolri

  1. Komjen Pol. Wahyu Widada
    Lahir di Aceh, 14 September 1968, perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini dikenal sebagai sosok berwawasan luas, dengan gelar doktor dari Universitas Airlangga. Ia juga merupakan lulusan terbaik Sespimti Polri dan peraih penghargaan Adhi Makayasa.

Kariernya mencakup penugasan sebagai Kapolda Aceh, Kapolda Riau, Kadiv Propam, dan kini menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Di bawah kepemimpinannya, Bareskrim berhasil mengungkap berbagai kasus strategis, mulai dari korupsi berskala nasional hingga kejahatan transnasional. Ia juga aktif dalam forum-forum internasional penegakan hukum, memperlihatkan kapasitas global institusi kepolisian di bawah koordinasinya.

  1. Komjen Pol. Ahmad Dofiri
    Lahir di Indramayu, 4 Juni 1967, lulusan Akpol 1989 ini telah memegang posisi sebagai Kapolda DI Yogyakarta, Kapolda Jawa Barat, dan kini menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Ia dikenal sebagai pemimpin yang memiliki pendekatan tegas namun humanis, serta konsisten mengedepankan pencegahan konflik dalam menjaga ketertiban.
  2. Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran
    Lahir di Ujung Pandang (Makassar), 14 Agustus 1968, lulusan Akpol 1991 ini sempat memegang jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Ia mendapat perhatian publik atas keberhasilannya menangani aksi demonstrasi besar di Ibu Kota dengan pendekatan dialog dan persuasif.
  3. Komjen Pol. Imam Widodo
    Alumni Akpol 1988, saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri. Ia dikenal sebagai spesialis dalam bidang intelijen, dengan pengalaman mendalam di satuan elit dan kolaborasi aktif bersama lembaga intelijen nasional maupun internasional.

Komjen Wahyu Widada: Kandidat Terkuat?
Komjen Wahyu Widada dinilai sebagai calon Kapolri paling kuat dengan sejumlah pencapaian berikut:

Pengungkapan Sindikat Narkoba Internasional
Sebagai Kabareskrim, ia memimpin langsung operasi besar terhadap jaringan narkotika lintas negara. Operasi ini dilakukan dengan pendekatan berbasis intelijen modern serta kolaborasi dengan Interpol dan otoritas luar negeri.

Penanganan Korupsi Strategis
Di bawah komandonya, Bareskrim berhasil membongkar kasus korupsi besar, termasuk dugaan penyalahgunaan dana bansos dan proyek fiktif yang merugikan keuangan negara.

Reformasi Internal Kepolisian
Saat menjabat sebagai Kadiv Propam, Wahyu dikenal tegas dalam penegakan disiplin internal, melakukan pembenahan menyeluruh terhadap mekanisme pengawasan etika anggota kepolisian.

Pendekatan Humanis di Daerah Rawan Konflik
Selama menjabat Kapolda Aceh, ia menunjukkan kemampuan dalam meredam potensi konflik dengan pendekatan berbasis budaya lokal dan dialog aktif bersama tokoh masyarakat.

Kontribusi Ilmiah dan Akademik
Selain sebagai praktisi hukum, Wahyu juga aktif di dunia akademik, menulis artikel ilmiah di bidang keamanan, dan kerap menjadi dosen tamu di berbagai perguruan tinggi terkemuka.

Mekanisme Penunjukan Kapolri: Proses & Wewenang Presiden
Pengangkatan Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden Republik Indonesia. Proses seleksi umumnya diawali dengan pengajuan nama calon oleh Presiden kepada DPR RI, yang kemudian menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI. Setelah mendapatkan persetujuan, calon Kapolri akan disahkan melalui rapat paripurna dan dilantik secara resmi oleh Presiden.

Sejumlah informasi internal menyebutkan bahwa proses penyaringan kandidat sudah berlangsung tertutup sejak awal tahun 2025. Meski belum ada pengumuman resmi, dukungan terhadap Wahyu Widada dari internal Polri dan masyarakat sipil terus menguat.

Integritas, Kapasitas, dan Visi: Modal Kepemimpinan Baru Polri
Banyak pihak menilai bahwa Komjen Wahyu Widada adalah figur yang mampu menyeimbangkan antara kemampuan lapangan, integritas moral, serta visi pembaruan kelembagaan. Kepemimpinan tanpa kontroversi, rekam jejak bersih, dan pendekatan humanis menjadi alasan mengapa ia dinilai layak melanjutkan estafet kepemimpinan dari Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Jika proses seleksi berlangsung secara transparan dan berbasis meritokrasi, Wahyu Widada diyakini menjadi sosok yang ideal untuk memimpin Polri dalam menghadapi tantangan penegakan hukum dan keamanan nasional ke depan.

[TIMSUS INVESTIGASI RESRIMPOLDA.NEWS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *