IRAN KIBARKAN BENDERA MERAH DI MASJID JAMKARAN SEBAGAI SIMBOL BALASAN PASCA SERANGAN ISRAEL

IRAN KIBARKAN BENDERA MERAH DI MASJID JAMKARAN SEBAGAI SIMBOL BALASAN PASCA SERANGAN ISRAEL
banner 120x600

Qom, Iran — 15 Juni 2025 — RESKRIMPOLDA.NEWS

Pemerintah Iran secara simbolis mengibarkan bendera merah di puncak Masjid Jamkaran, Kota Qom, usai serangan udara mematikan yang dilancarkan Israel pada Jumat dini hari (13/6/25). Pengibaran bendera ini dikonfirmasi oleh media-media nasional Iran dan memicu gelombang besar solidaritas serta kemarahan publik.

Masjid Jamkaran, yang merupakan salah satu tempat suci Syiah yang terletak sekitar 140 kilometer selatan Teheran, menjadi pusat aksi unjuk rasa massal yang digelar oleh warga setempat. Ribuan orang memadati pelataran masjid, menuntut tindakan tegas dan pembalasan serius terhadap serangan yang dianggap sebagai bentuk agresi militer terang-terangan oleh Israel.

Massa yang berkumpul membawa bendera nasional Iran dan melantangkan berbagai slogan anti-Israel, mengekspresikan kemarahan dan solidaritas terhadap korban serangan. Seruan seperti “balas dengan kekuatan” dan “kematian bagi Zionis” terdengar bergema di antara lautan manusia yang memenuhi lokasi demonstrasi.

Pengibaran bendera merah di tempat ibadah tersebut bukanlah hal biasa. Di dalam tradisi dan simbolisme politik Iran, bendera merah merupakan pertanda resmi kesiapan untuk membalas dendam atas darah yang tertumpah, khususnya dalam konteks konflik militer atau kematian tokoh penting. Bendera ini pernah dikibarkan sebelumnya dalam momen-momen krisis, termasuk saat kematian Ismail Haniyeh, pemimpin senior Hamas, yang menurut laporan Iran dan kelompok perlawanan, tewas akibat operasi rahasia Israel.

“Kami tidak akan tinggal diam atas pelanggaran ini. Bendera merah adalah tanda bahwa balasan akan datang,” ujar seorang pemuka agama di sela-sela aksi, yang disiarkan oleh jaringan televisi nasional IRIB.

Hingga saat ini, otoritas militer Iran belum mengungkapkan secara rinci bentuk respon yang akan diambil, namun para analis menilai bahwa eskalasi militer di kawasan Teluk dan Timur Tengah kini berada pada titik genting.

Pengibaran bendera merah di Masjid Jamkaran diyakini akan menjadi sinyal kuat bagi seluruh jaringan milisi pro-Iran di wilayah Timur Tengah, termasuk di Suriah, Lebanon, dan Irak, untuk bersiaga atas kemungkinan konflik lebih besar yang dapat menyusul.

[RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *