Kualasimpang, 28 Mei 2025 — RESKRIMPOLDA.NEWSTim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh melaksanakan kegiatan pengumpulan data mendalam dan penyitaan puluhan dokumen penting dalam rangka mengusut tuntas dugaan perkara kredit macet pada proyek budidaya singkong yang dibiayai Bank Aceh Syariah (BAS) Cabang Kualasimpang.
Perkara ini kini telah naik status ke tahap penyidikan, setelah sebelumnya melalui proses penyelidikan intensif. Berdasarkan informasi yang dihimpun, BAS Cabang Kualasimpang diketahui telah mengucurkan pembiayaan senilai Rp 1 miliar untuk mendukung program pengembangan budidaya singkong tersebut.
Direktur Reskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol Zulhir Destrian, S.I.K., M.H., melalui Kepala Subdirektorat Fismondev, AKBP Dr. Supriadi, S.H., M.H., mengonfirmasi kegiatan tersebut. “Betul, awalnya memang direncanakan untuk dilakukan upaya penggeledahan. Namun, karena pihak Bank Aceh bersikap terbuka dan kooperatif dengan menyerahkan seluruh dokumen yang relevan secara sukarela, penyidik hanya melaksanakan penelitian menyeluruh dan penyitaan dokumen-dokumen terkait saja,” jelas AKBP Supriadi.
Dari hasil kegiatan tersebut, penyidik berhasil mengamankan barang bukti berupa:
- 20 berkas dokumen pembiayaan para debitur (nasabah),
- 21 Sertifikat Hak Milik (SHM) sebagai jaminan/agunan kredit, dan
- 20 salinan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) yang berkaitan dengan pengikatan agunan nasabah.
Seluruh dokumen yang disita akan digunakan sebagai bahan pendalaman lebih lanjut guna mengungkap secara detail konstruksi kasus ini, termasuk mengidentifikasi pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab atas terjadinya kredit macet tersebut.
[RED]
