JAKARTA, 8 Juli 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan rekam jejak militer mumpuni, saat ini mengemban amanah sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (Kasum TNI) sejak 24 Juli 2024.
Sosok jenderal bintang tiga ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992, yang berasal dari kecabangan Infanteri khususnya satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia dikenal luas sebagai prajurit dengan disiplin tinggi, kepemimpinan tajam, dan pengalaman strategis di berbagai medan tugas.
Latar Pendidikan dan Awal Karier
Sebelum menapaki dunia militer, Letjen Richard menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Xaverius 2 Palembang dan lulus pada tahun 1988. Komitmennya terhadap pengabdian pada negara telah tertanam sejak usia muda, yang kemudian mendorongnya masuk Akademi Militer dan memilih jalur operasi tempur sebagai jalan hidupnya.
Jabatan Terakhir: Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III
Sebelum menduduki posisi sebagai Kasum TNI, Letjen Richard dipercaya memimpin sebagai Panglima Kogabwilhan III—sebuah struktur komando strategis yang bertanggung jawab atas koordinasi operasi pertahanan di kawasan timur Indonesia, termasuk daerah rawan seperti Papua dan Maluku.
Kepemimpinannya di Kogabwilhan III dinilai berhasil memperkuat sinergi antar matra dan meningkatkan respons militer terhadap ancaman kedaulatan negara.
Akar Kultural: Kebanggaan dari Lintong Nihuta, Sumatera Utara
Letjen Richard adalah putra daerah asal Sumatera Utara, tepatnya dari Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba. Latar belakang budaya Batak yang menjunjung tinggi keberanian, kehormatan, dan loyalitas turut membentuk karakter kepemimpinannya sebagai seorang perwira sejati.
Dedikasi pada Reformasi dan Profesionalisme TNI
Dalam berbagai kesempatan, Letjen Richard menekankan pentingnya modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan penguatan moral prajurit, sebagai kunci menjaga profesionalisme dan kemandirian TNI dalam menghadapi tantangan zaman.
“Pengabdian sebagai prajurit bukan sekadar profesi, melainkan ikrar seumur hidup untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Letjen Richard dalam salah satu pidato strategisnya.
[TIMSUS INVESTIGASI RESKRIMPOLDA.NEWS]