ANKARA , 13 JUNI 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdoğan, secara resmi mengumumkan bahwa Pemerintah Indonesia telah menandatangani kontrak pengadaan 48 unit pesawat tempur generasi terbaru KAAN produksi perusahaan pertahanan udara dan dirgantara Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ). Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Erdoğan melalui unggahan di akun resmi miliknya di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), pada Rabu, 11 Juni 2025.
Dalam pengumuman itu, Erdoğan menekankan bahwa kontrak strategis ini bukan hanya mencatatkan rekor sebagai ekspor alutsista terbesar dalam sejarah industri pertahanan Turki, tetapi juga merepresentasikan kemitraan bilateral yang kuat dan progresif antara Turki dan Indonesia di bidang pertahanan dan teknologi militer.
“Terima kasih kepada Presiden Indonesia, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, atas kontribusi luar biasa beliau dalam merealisasikan kesepakatan bersejarah ini,” tulis Erdoğan, seraya menyebut kerja sama tersebut sebagai pencapaian bersama dua negara sahabat.
Dalam implementasinya, pesawat tempur KAAN akan dirakit dan diproduksi di fasilitas TUSAŞ di Turki, namun dengan partisipasi aktif dari industri pertahanan dalam negeri Indonesia, termasuk kontribusi teknis dari BUMN dan sektor swasta nasional yang bergerak di bidang teknologi pertahanan dan kedirgantaraan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mentransfer keahlian serta memperkuat kemampuan produksi pertahanan nasional Indonesia.
Adapun dokumen kesepakatan awal atau Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani dalam momen resmi pada hari pertama penyelenggaraan Indo Defence Expo & Forum 2025, yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Presiden Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Başkanlığı/SSB), Prof. Dr. Haluk Görgün, dengan disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto selaku kepala negara.
Jet tempur KAAN merupakan pesawat tempur siluman generasi kelima dengan teknologi canggih, memiliki kemampuan tempur multi-peran, radar AESA, sistem avionik mutakhir, serta kompatibel dengan standar NATO. Pesawat ini dirancang untuk menggantikan peran pesawat tempur F-16 dan melampaui spesifikasi pesawat tempur generasi keempat dalam hal manuver, persenjataan, dan kemampuan tempur jarak jauh.
Penandatanganan kontrak pengadaan 48 unit KAAN tersebut menjadi tonggak penting bagi modernisasi kekuatan udara Tentara Nasional Indonesia (TNI), sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam geopolitik dan kerja sama pertahanan regional.
[RED]