WASHINGTON D.C., 19 Mei 2025 — RESKRIMPOLDA.NEWS
Dunia internasional dikejutkan dengan kabar mengejutkan dari Amerika Serikat. Joe Biden, mantan Presiden ke-46 Amerika Serikat, dilaporkan tengah mengidap kanker prostat agresif yang telah berkembang ke stadium lanjut, dengan indikasi metastasis hingga menyebar ke tulang.
Informasi tersebut dikonfirmasi melalui pernyataan resmi dari Kantor Mantan Presiden Biden pada Jumat malam, 16 Mei 2025, setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan medis menyeluruh menyusul keluhan gangguan saluran kemih yang dialaminya.
Biden, yang saat ini berusia 82 tahun, disebut sedang melakukan diskusi intens bersama tim dokter ahli dan keluarganya untuk menentukan langkah medis lanjutan. Opsi yang tengah dipertimbangkan mencakup terapi radiasi intensif, kemoterapi sistemik, serta pengobatan berbasis imunoterapi.
“Situasi ini tergolong sangat serius secara klinis. Kami sedang menjajaki metode pengobatan terbaik yang memungkinkan,” ungkap pernyataan resmi dari tim medis pribadi Biden, dikutip Minggu pagi waktu setempat.
DUKUNGAN DARI RIVAL POLITIK: TRUMP ANGKAT SUARA
Menariknya, pernyataan dukungan dan empati juga datang dari Donald J. Trump, mantan Presiden AS sekaligus lawan politik utama Biden dalam dua pemilu terakhir. Melalui akun resmi di platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump menyampaikan doa dan simpati mendalam atas musibah kesehatan yang menimpa mantan rivalnya itu.
“Melania dan saya turut prihatin atas kondisi kesehatan Joe Biden. Kami kirimkan doa terbaik untuk pemulihan beliau, serta kekuatan bagi Jill dan seluruh keluarganya,” tulis Trump dalam unggahan digitalnya.
REAKSI PUBLIK DAN PENGAMAT POLITIK
Kabar ini sontak memunculkan berbagai spekulasi di kalangan analis politik global mengenai stabilitas kepemimpinan Partai Demokrat serta masa depan peran politik Biden ke depan, terutama menjelang persiapan pemilu Presiden AS 2028.
Di tengah suasana yang muram, banyak tokoh dunia dan pemimpin negara-negara sahabat turut menyampaikan pesan dukungan moral bagi Biden. Organisasi-organisasi kesehatan internasional juga menyampaikan harapan agar Biden mendapat akses pengobatan terbaik yang tersedia.
[RED]