Intan Jaya, 17 Oktober 2025 — RESKRIMPOLDA.NEWS
Pasukan gabungan Komando Operasi Habema Kogabwilhan III berhasil menuntaskan operasi pembebasan Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, dari kendali kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dalam operasi tersebut, 14 anggota OPM tewas tertembak setelah terjadi kontak senjata intens dengan satuan TNI di lapangan.
Kronologi Operasi Militer di Soanggama
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, menjelaskan bahwa operasi dimulai pada Selasa malam, 14 Oktober 2025, saat pasukan TNI bergerak menuju wilayah Soanggama untuk membantu masyarakat yang selama ini berada di bawah tekanan dan penguasaan OPM.
Dari hasil pengamatan intelijen, diketahui bahwa kawasan tersebut dikuasai sekitar 30 anggota OPM bersenjata lengkap. Mereka diduga merupakan bagian dari Kodap VIII/Soanggama yang dikomandoi oleh Undius Kogoya.
“Pada Rabu pagi (15/10), saat prajurit melaksanakan penyergapan dan pengamanan wilayah, kelompok OPM melakukan serangan mendadak terhadap pasukan TNI. Kontak tembak pun tak terhindarkan,” ujar Letkol Iwan.
TNI Lakukan Tindakan Tegas dan Terukur
Dalam baku tembak yang berlangsung selama beberapa jam, pasukan TNI melakukan tindakan tegas dan terukur hingga kelompok bersenjata tersebut berhasil dipukul mundur.
Setelah situasi dinyatakan aman, dilakukan penyisiran di area sekitar markas OPM, dan ditemukan 14 jenazah anggota kelompok bersenjata yang telah dilumpuhkan.
Dari 14 korban tersebut, dua di antaranya telah teridentifikasi secara pasti, sementara dua lainnya masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.
Nama-nama yang telah terkonfirmasi antara lain:
Agus Kogoya, Ipe Kogoya, Zakaria Kogoya, Uripinus Wandagau, Sepi Kobogau, Kaus Lawiya, Napinus Kogoya, Roni Lawiya, Poli Kogoya, Aofa Kobogau, Pisen Kogoya, dan Meki Murib.
Markas Kodap VIII/Soanggama Berhasil Dikuasai
Selain menewaskan sejumlah anggota kelompok bersenjata, TNI juga berhasil merebut markas utama Kodap VIII/Soanggama, yang selama ini menjadi pusat komando dan perencanaan serangan terhadap aparat keamanan maupun warga sipil di wilayah Intan Jaya.
Dalam markas tersebut, ditemukan dokumen strategis, senjata rakitan, dan peralatan komunikasi, yang kini telah diamankan sebagai barang bukti untuk kepentingan investigasi lanjutan.
“Penguasaan markas OPM ini merupakan keberhasilan signifikan bagi operasi Habema. Selain mengembalikan rasa aman masyarakat, juga memutus jalur logistik dan koordinasi mereka di wilayah pegunungan tengah Papua,” tambah Letkol Iwan.
Situasi Terkini dan Langkah Pasca-Operasi
Pasca-penindakan, kondisi Kampung Soanggama kini berada di bawah pengamanan penuh TNI, dan warga mulai kembali ke pemukiman mereka setelah sebelumnya mengungsi akibat ancaman kelompok bersenjata.
TNI bersama aparat pemerintah daerah terus melakukan pemulihan situasi keamanan, pendataan warga, serta distribusi bantuan logistik bagi masyarakat terdampak.
Koops Habema Kogabwilhan III menegaskan bahwa operasi di wilayah Intan Jaya masih berlanjut secara terukur dan profesional, dengan prioritas utama pada perlindungan masyarakat sipil dan penegakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua.
[RED]