INDRAMAYU, 6 Agustus 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menginstruksikan pelaksanaan audit menyeluruh terhadap Masjid Islamic Center Indramayu, menyusul laporan langsung dari Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang mengungkapkan kondisi bangunan masjid kini dalam keadaan mengkhawatirkan dan nyaris roboh.
Instruksi tersebut disampaikan Dedi Mulyadi secara tegas setelah menerima keluhan dan informasi dari Lucky Hakim dalam sebuah pertemuan resmi. Bupati Lucky menyebutkan bahwa secara kasatmata masjid tampak megah dan baik dari luar, namun struktur internal bangunan mulai mengalami keretakan dan pergeseran serius.
“Saya sendiri sudah jarang berkunjung ke sana, Pak Gubernur. Masjid itu memang kelihatannya masih kokoh dari luar, tapi dinding-dindingnya sudah mulai terlepas,” ujar Lucky Hakim di hadapan Gubernur Dedi Mulyadi.
Masjid Islamic Center Indramayu sebelumnya diresmikan pada tahun 2018 oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher). Pembangunan fasilitas ibadah tersebut menelan biaya mencapai Rp 122 miliar, yang bersumber dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Namun ironisnya, belum genap lima tahun sejak peresmian, masjid tersebut justru sudah mengalami kerusakan signifikan. Bahkan pada tahun 2021, salah satu menara bagian belakang bangunan dilaporkan roboh, menimbulkan kekhawatiran besar terhadap aspek keamanan struktur secara keseluruhan.
Dengan memperhatikan kondisi bangunan yang semakin memburuk, Lucky Hakim mengaku memiliki keinginan untuk menutup sementara operasional Masjid Islamic Center guna mencegah risiko jatuhnya korban jiwa. Namun langkah tersebut belum dapat direalisasikan karena tingginya antusiasme masyarakat yang tetap datang untuk beribadah maupun melakukan wisata religi.
“Kalau saya tutup, saya khawatir masyarakat kecewa. Tapi kalau dibiarkan terus dalam kondisi seperti ini, bisa sangat berbahaya,” tutur Lucky.
Ia pun menyampaikan hal ini kepada Gubernur Dedi Mulyadi untuk mendapatkan arahan dan keputusan yang tepat demi keselamatan publik.
Menanggapi laporan tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi secara resmi memerintahkan agar dilakukan audit teknis dan investigatif terhadap proyek pembangunan masjid, khususnya terkait penggunaan anggaran dan kualitas konstruksi bangunan.
Menurut Dedi, kondisi kerusakan berat dalam kurun waktu yang singkat menjadi indikasi adanya potensi penyimpangan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan proyek.
“Ini proyek bernilai ratusan miliar. Kalau gak ada penyimpangan, gak mungkin rusak secepat ini,” ujar Dedi tegas.
[RED]