Singapura, 19 Juni 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, bersama Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, menghadiri seremoni bersejarah bertajuk Renewable Energy Interconnectors Milestone Ceremony yang digelar di Gedung Parlemen (Parliament House) Singapura. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Leaders’ Retreat Tahunan dan sekaligus bagian dari kunjungan resmi kenegaraan Presiden Prabowo ke negara tetangga tersebut.(16/6/25)
Peresmian Proyek Energi Hijau Lintas Batas
Seremoni ini menandai dimulainya pelaksanaan proyek konektivitas energi terbarukan antara Indonesia dan Singapura, yang menjadi tonggak penting dalam kemitraan strategis energi lintas batas di kawasan Asia Tenggara. Program ini mencakup pembangunan sistem interkoneksi yang memungkinkan pengiriman listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia ke Singapura secara langsung.
Pernyataan Bersama: Komitmen Kolektif Hadapi Transisi Energi Global
Sebelumnya, dalam sesi jumpa pers gabungan, Perdana Menteri Lawrence Wong menegaskan bahwa kerja sama bilateral di sektor energi ramah lingkungan merupakan pondasi masa depan hubungan ekonomi kedua negara. Ia menyatakan keyakinannya bahwa inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi jangka panjang, tetapi juga merupakan wujud nyata kontribusi regional dalam menanggapi tantangan perubahan iklim global.
“Kerja sama transformatif ini akan memperkuat ketahanan energi, mendiversifikasi sumber daya, dan memajukan target net-zero emisi kedua negara,” ujar PM Wong.
Presiden Prabowo pun menyambut baik kolaborasi tersebut, sembari menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi aktor kunci dalam rantai pasok energi hijau Asia Tenggara, khususnya melalui pemanfaatan potensi besar sumber daya energi matahari, angin, dan panas bumi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Sinergi Strategis yang Melampaui Aspek Ekonomi
Inisiatif Renewable Energy Interconnectors ini juga disebut-sebut sebagai bagian dari kerangka kerja sama regional dalam menghadapi krisis iklim dan perubahan pola konsumsi energi global. Selain itu, proyek ini diyakini akan memberikan dampak sosial-ekonomi positif seperti penciptaan lapangan kerja hijau, transfer teknologi energi bersih, serta memperkuat diplomasi energi Indonesia di kancah internasional.
[RED]