Reskrimpolda.news – Kab. Bekasi, 19 April 2025 — Sebanyak 38 kepala keluarga (KK) di Perumahan Bintang Sriamur Residence, Desa Sriamur, Kabupaten Bekasi, terancam kehilangan akses mobilitas setelah Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat akan membongkar jembatan penghubung utama mereka pada Sabtu (19/4). Pembongkaran ini dilakukan dalam rangka normalisasi saluran air di depan perumahan, namun warga menilai langkah tersebut mengabaikan solusi alternatif.
Ketua RT 08/RW 03, Dedi Beben, menyatakan kekhawatiran warga. “Jika jembatan ini hilang, kami benar-benar terisolasi. Developer sudah lepas tangan karena semua unit terjual, padahal ini tanggung jawab bersama,” ujarnya. Akses satu-satunya tersebut menjadi jalan vital untuk keperluan harian, termasuk evakuasi darurat.
Warga meminta pembongkaran dilakukan bertahap agar bisa memanfaatkan jembatan di perumahan sebelah selama proses normalisasi. Namun, hingga H-1, belum ada kesepakatan antara pihak SDA dan masyarakat. “Kami mendukung normalisasi, tapi beri kami waktu untuk menyiapkan akses pengganti,” tambah Beben. Persoalan semakin pelik karena warga kesulitan mengumpulkan dana swadaya untuk membangun jembatan baru, meski telah berupaya sejak dua bulan terakhir.
Beben juga mengaku telah mengirim surat permohonan penundaan kepada Gubernur Jawa Barat, tetapi belum mendapat respons. Sebaliknya, warga mengancam akan menggelar unjuk rasa besar-besaran jika jembatan tetap dibongkar tanpa negosiasi. “Kami tidak anti-pembangunan, tapi jangan sampai kebijakan ini mengorbankan hak dasar kami,” tegasnya.
Sementara itu, SDA Jawa Barat melalui keterangan tertulis menegaskan pembongkaran tidak bisa ditunda karena masuk dalam agenda prioritas pencegahan banjir 2025. Mereka mengklaim telah mengirim pemberitahuan sejak tiga bulan lalu, namun diakui tidak menyiapkan solusi akses alternatif.
Ancaman isolasi ini memicu kritik dari sejumlah pegiat hak-humum. “Pemerintah harusnya hadir sebagai mediator, bukan memaksakan kebijakan tanpa partisipasi warga,” kata Aktivis LBH Bekasi, Rina Marlina. Jika tidak ada titik temu, ketegangan antara warga dan pemda diprediksi bakal memanas pekan ini.
(Red/Hsn)