Reskrimpolda.news – Jakarta, Minggu 02 Februari 2025 – Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama, lebih dikenal sebagai Ahok, tentang dugaan korupsi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga telah memicu reaksi tajam dari pengacara terkemuka Hotman Paris Hutapea. Dalam sebuah wawancara di media massa, Ahok tidak segan-segan mengkritik kinerja Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, yang kini menjadi salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produksi kilang minyak di Pertamina.
Hotman Paris Menyuarakan Pendapatnya
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Hotman menilai bahwa tanggung jawab atas pelanggaran yang terjadi di instansi harus dibagi tidak hanya kepada Riva, tapi juga kepada komisaris-komisaris lainnya, termasuk Ahok sendiri. Hotman menekankan bahwa Ahok, sebagai komisaris utama dengan gaji yang fantastis, seharusnya memikul tanggung jawab tersebut.
“Ahok, saya lagi di Singapur, panas lihat gaya lu ngotot-ngotot di semua medsos. Kamu kan komisaris, apalagi komisaris utama dengan gaji miliaran di Pertamina,” cetus Hotman. Dia mengingatkan bahwa peran komisaris adalah untuk mengawasi dan menjamin tidak terjadi pelanggaran, termasuk pencurian sekecil apapun.
Tantangan untuk Ahok
Hotman bahkan menantang Ahok untuk mengembalikan gaji yang diterimanya selama menjabat sebagai komisaris. “Lebih jantan lagi kalau kau mengembalikan semua gajimu. Ahok, Ahok, jangan ngotot kamu, emang lu siapa sih, siapa lu di Indonesia ini Ahok,” ujar Hotman dengan nada menantang.
Ahok Siap Diperiksa
Menanggapi situasi ini, Ahok menyatakan siap jika dipanggil oleh Kejaksaan Agung untuk memberikan keterangan mengenai kasus korupsi yang tengah mencuat. Menurutnya, hal tersebut adalah bagian dari proses hukum yang harus dilalui, dan dia mengaku senang jika bisa memberikan keterangan. “Ya bisa saja, dan aku senang jika diminta keterangan,” katanya pada Sabtu (1/3/2025).
Penetapan Tersangka oleh Kejagung
Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus ini, termasuk Riva Siahaan dan sejumlah pejabat tinggi Pertamina lainnya. Penetapan tersangka ini menunjukkan bahwa kasus dugaan korupsi di Pertamina menjadi sorotan serius oleh pihak berwenang.
Perseteruan antara Hotman Paris dan Ahok mencerminkan ketegangan di dalam dunia korporasi dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menjaga integritas perusahaan. Sejumlah mantan dan jabatan penting di Pertamina kini harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka di hadapan hukum.
(RED)