Dugaan Aksi Pembegalan Truk di Jalur Gentong Tasikmalaya Ternyata Salah Paham, Pelaku Ternyata Bukan Kriminal

Dugaan Aksi Pembegalan Truk di Jalur Gentong Tasikmalaya Ternyata Salah Paham, Pelaku Ternyata Bukan Kriminal
banner 120x600

TASIKMALAYA, 16 Mei 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS

Insiden yang sempat menimbulkan kepanikan berupa dugaan aksi pembegalan terhadap seorang pengemudi truk di ruas Jalur Gentong, tepatnya di wilayah Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis malam, 15 Mei 2025, akhirnya terungkap bukan merupakan tindak pidana kejahatan seperti yang sempat dikhawatirkan masyarakat.

Melalui keterangan resmi yang disampaikan pada Jumat (16/5), pihak Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota menyatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan kesalahpahaman yang berujung pada kejar-kejaran, bukan aksi kriminal murni. Sebuah kelompok yang semula diduga sebagai pelaku pembegalan, ternyata merupakan sejumlah individu yang mengaku berasal dari media investigasi independen, dengan tujuan menyelidiki dugaan pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) ilegal oleh kendaraan berat.

Kronologi Kejadian: Sopir Panik, Salah Sangka sebagai Perampok
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat Isep (34), seorang sopir truk asal Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, sedang menghentikan kendaraannya dan beristirahat di tepi jalan.

“Korban tiba-tiba didatangi oleh sekelompok orang yang turun dari sebuah mobil dan langsung memintanya untuk keluar dari truk. Karena panik dan menyangka mereka adalah pelaku perampokan jalanan atau begal, sopir tersebut memilih untuk segera menyalakan mesin dan melarikan diri dari lokasi,” ungkap AKP Herman.

Pengejaran sempat berlangsung hingga memasuki kawasan turunan Strawberi, Jalur Gentong, sebuah wilayah padat arus lalu lintas di malam hari. Di titik tersebut, truk akhirnya berhasil dihentikan oleh kelompok tersebut.

Identitas Pengejar Terungkap: Bukan Begal, Melainkan Tim Investigasi Media
Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan mendalam yang dilakukan oleh aparat kepolisian, kelompok yang mengejar truk tersebut ternyata bukan pelaku kejahatan, melainkan sejumlah individu yang mengaku sebagai awak media dari luar daerah Tasikmalaya.

“Mereka mengaku tengah menjalankan tugas jurnalistik dengan melakukan investigasi terhadap dugaan truk pengangkut BBM ilegal. Namun saat mencoba menunjukkan kartu identitas pers kepada sopir, yang bersangkutan justru menyangka itu adalah ancaman atau senjata, karena diberikan secara mendadak dan dalam situasi menegangkan,” jelas AKP Herman.

Setelah kendaraan berhenti, kelompok tersebut langsung memeriksa muatan truk. Akan tetapi, hasil pengecekan membuktikan bahwa kendaraan tersebut hanya memuat tepung tapioka, bukan BBM ilegal sebagaimana yang dicurigai.

Polisi Pastikan Tidak Ada Unsur Kekerasan
AKP Herman menegaskan bahwa dalam insiden ini tidak ditemukan adanya unsur kekerasan fisik, penggunaan senjata, maupun intimidasi terhadap korban. Semua identitas pelaku telah diverifikasi dan dipastikan merupakan anggota media yang berdomisili di luar Tasikmalaya.

“Kami telah mengamankan data identitas seluruh pihak terlibat dan memastikan bahwa tidak ada tindakan kriminal dalam kasus ini. Namun, kami tetap melakukan pembinaan dan peringatan agar kegiatan investigasi lapangan oleh siapa pun tidak dilakukan dengan cara yang berpotensi menimbulkan keresahan atau salah paham,” tegasnya.

Imbauan Kepolisian
Pihak Polres Tasikmalaya Kota mengimbau kepada masyarakat, khususnya awak media, untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat jika hendak melakukan kegiatan investigasi lapangan di wilayah hukum Polres Tasikmalaya. Hal ini guna menghindari potensi kesalahpahaman yang bisa memicu tindakan reaktif dan membahayakan keselamatan semua pihak.

[RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *