Pengguna Jalan Keluhkan Jalur Provinsi berdebu: Akibat Truk Tronton Muatan Tanah Merah

banner 120x600

Reskrimpolda.news – Indramayu, 26 April 2025 – Warga Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi jalur pedesaan yang semakin rusak akibat lalu lintas truk tronton yang mengangkut material tanah merah diperuntukkan di Kawasan Industri Losarang (KIL).

Aktivitas truk-truk ini, yang beroperasi dari pagi hingga sore hari, telah menyebabkan kerusakan dan Berdebu,pada infrastruktur jalan desa, menyulitkan mobilitas warga, dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Seorang warga yang enggan disebut namanya mempertanyakan kelambanan pemerintah dalam menangani masalah ini.

“Apakah Pak Gubernur Jawa Barat tidak membuat larangan atau peraturan resmi agar jalur pedesaan tidak rusak? Jalan ini bukan untuk muatan berat, tapi setiap hari truk-truk tronton lewat tanpa henti,” ujarnya dengan nada kecewa. Kepada awak media Sabtu 26 April 2025.

Ia menambahkan bahwa jalanan yang semula layak kini penuh lubang, bergelombang, dan berdebu, terutama saat musim kemarau, sementara di musim hujan jalan menjadi licin dan sulit dilalui.

Truk-truk tronton tersebut diketahui mengangkut material tanah merah untuk kebutuhan kawasan industri Losarang, yang menjadi salah satu pusat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Namun, penggunaan jalur pedesaan sebagai lintasan utama dinilai tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang hanya dirancang untuk kendaraan ringan.

Akibatnya, kerusakan jalan tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga berdampak pada keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor dan pejalan kaki.

Warga mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera mengeluarkan regulasi yang melarang truk bermuatan berat melintas di jalur pedesaan.

Mereka juga meminta pembangunan jalur khusus untuk kendaraan berat atau pengalihan rute ke jalan provinsi yang lebih mampu menahan beban.

“Kami ingin solusi nyata, bukan hanya janji. Jalan ini adalah urat nadi kami, tapi sekarang malah jadi sumber masalah,” tambah warga lainnya.

Warga berharap langkah serupa dapat segera diterapkan di wilayah mereka untuk mengatasi permasalahan yang telah berlarut-larut ini.

Hingga berita diterbitkan ini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah kabupaten indramayu dan Provinsi Jawa Barat terkait keluhan warga.

(Nono/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *