PERUSAHAAN EO PENYELENGGARA MTQ ACEH KE-37 DIPERTANYAKAN, KANTOR QPRO CREASINDO DIKETAHUI TAK SESUAI DENGAN PROFIL PROYEK BERNILAI MILIARAN RUPIAH

banner 120x600

Banda Aceh, 4 November 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS

Perusahaan Event Organizer (EO) QPro Creasindo , yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ke-37 di Kabupaten Pidie Jaya , kini menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul laporan bahwa sejumlah fasilitas utama seperti panggung utama dan arena perlombaan belum sepenuhnya rampung pada saat kegiatan resmi dimulai.

Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai kredibilitas dan kapasitas perusahaan pelaksana proyek , yang tercatat memiliki nilai kontrak mencapai Rp5,4 miliar . Di tengah penyebarannya isu bahwa pihak EO tidak dapat dihubungi atau diduga meninggalkan lokasi pekerjaan , tim investigasi media BERITAKINI.CO melakukan penelusuran langsung ke alamat kantor QPro Creasindo untuk memastikan keberadaan perusahaan tersebut.

Hasil penelusuran yang dilakukan pada Selasa (3/11/2025) mengungkap fakta mengejutkan. Berdasarkan pencarian melalui Google Maps , alamat resmi perusahaan yang tercantum mengarah ke rumah nomor 26 di Jalan Kasturi, Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh . Namun, saat tim tiba di lokasi, bangunan tersebut ternyata merupakan rumah milik seorang perempuan lanjut usia yang mengaku tidak mengenal nama Nasrullah alias Cek Nas , yang disebut-sebut sebagai penanggung jawab QPro Creasindo .

“Tidak ada Nasrullah di sini. Anak saya bernama Ansarullah, bukan Nasrullah,” ujar pemilik rumah dengan nada kebingungan saat ditemui di lokasi.

Tim kemudian melanjutkan penelusuran menuju ujung gang di sekitar lokasi tersebut , berdasarkan keterangan warga setempat. Di sana, terlihat sebuah bangunan semi permanen berdinding bata merah tanpa plester , dikelilingi pagar besi berkarat dan semak belukar , dengan spanduk bertuliskan “CV QPro Creasindo” yang tampak baru dipasang menggunakan tali plastik di antara dua pilar beton.

Namun, di kawasan tersebut tidak ditemukan tanda-tanda aktivitas perkantoran yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan profesional , terutama yang menangani proyek-proyek berskala besar. Dari pengamatan di tempat, tidak tampak adanya peralatan kerja, meja, kursi, ataupun rencana resmi perusahaan. Di bagian dalam bangunan, hanya terlihat tumpukan kayu, galon udara kosong, serta lembaran terpal putih yang digantung di bawah atap seng.

Seorang warga sekitar bernama Akhyar menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti kegiatan perusahaan tersebut , namun mengakui bahwa pemilik bangunan dikenal memiliki usaha penyewaan tenda dan kursi untuk acara lokal .

“Pernah saya lihat tenda dan kursi ditaruh di situ. Tapi kalau disebut perusahaan besar, saya kurang mengerti juga,” kata Akhyar ketika dikonfirmasi di lokasi.

Kondisi ini menimbulkan dugaan masyarakat bahwa alamat operasional QPro Creasindo tidak mewakili profil perusahaan yang memiliki kapasitas mengelola proyek bernilai miliaran rupiah dari kegiatan berskala provinsi seperti MTQ Aceh.

Pihak penyelenggara MTQ Aceh ke-37 serta pemerintah daerah terkait disebut akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kontrak kerja dan tanggung jawab pihak pelaksana kegiatan.

Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak Nasrullah alias Cek Nas selaku penanggung jawab QPro Creasindo , dan upaya konfirmasi kepada pihak perusahaan hingga berita ini diturunkan masih belum menghasilkan hasil.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik dan aparat pengawasan daerah karena mencakup pertanggungjawaban anggaran serta kejelasan pelaksanaan kegiatan resmi pemerintah daerah.

[RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *