Jakarta, 20 Agustus 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Polres Metro Jakarta Utara mengeluarkan peringatan resmi kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap pesan mencurigakan yang beredar melalui aplikasi WhatsApp, khususnya file undangan pernikahan digital dalam bentuk APK maupun PDF.
Belakangan ini, terdeteksi modus baru penipuan siber di mana pelaku menyamarkan aplikasi berbahaya dengan kedok undangan pernikahan. File tersebut biasanya dikirim dari nomor yang tidak dikenal, lalu diklaim berasal dari kerabat atau teman dekat korban.
Begitu file berformat APK dibuka atau diinstal pada perangkat berbasis Android, secara otomatis aplikasi jahat (malware) akan masuk ke sistem ponsel. Lebih mengkhawatirkan lagi, aplikasi tersebut memiliki kemampuan untuk mengakses data sensitif pengguna, mulai dari daftar kontak, riwayat pesan, hingga informasi keuangan pribadi seperti aplikasi mobile banking maupun dompet digital.
Tak hanya file APK, dokumen PDF yang dikirim dengan modus serupa juga berpotensi berisi tautan phising atau kode berbahaya tersembunyi yang mampu menyedot data pengguna secara diam-diam.
Pihak kepolisian bersama pakar keamanan siber menegaskan agar masyarakat tidak sembarangan mengklik, membuka, atau menginstal file yang berasal dari sumber tidak jelas, meskipun terlihat meyakinkan sebagai undangan resmi.
“Pastikan keaslian undangan melalui konfirmasi langsung kepada pengirim. Jangan mudah percaya hanya karena formatnya terlihat resmi,” tegas peringatan dari jajaran Polres Metro Jakarta Utara.
Bagi masyarakat yang telanjur membuka atau memasang file mencurigakan tersebut, langkah darurat yang dianjurkan adalah:
- Segera matikan koneksi internet untuk menghentikan aktivitas aplikasi berbahaya.
- Hapus aplikasi mencurigakan atau file yang sudah terinstal.
- Lakukan pemindaian menyeluruh dengan antivirus terpercaya.
- Laporkan kejadian kepada pihak berwenang agar dapat dilakukan penelusuran lebih lanjut.
Peringatan ini dikeluarkan untuk menekan angka kejahatan siber yang semakin marak dan melindungi masyarakat dari ancaman pencurian data pribadi yang berujung pada kerugian finansial.
[RED]