Bekasi, 29 Juli 2025 – REKRIMPOLDA.NEWS
Ratusan nelayan dari wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Desa Pantai Mekar pada Selasa siang (29/07/2025). Unjuk rasa yang berlangsung secara terbuka ini sempat memanas dan diwarnai aksi saling dorong antara peserta aksi dengan aparat keamanan yang berjaga.
Para demonstran, yang sebagian besar merupakan warga pesisir dan nelayan tradisional, menyuarakan kekecewaan serta tuntutan terhadap pemerintah desa setempat yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Masyarakat menilai bahwa alokasi dana desa selama ini tidak berdampak nyata bagi kesejahteraan warga, khususnya kalangan nelayan yang menjadi mayoritas mata pencaharian di wilayah tersebut.
Dalam orasi yang disampaikan oleh koordinator aksi, disebutkan bahwa berbagai janji bantuan dari pemerintah desa—mulai dari pengadaan perahu tangkap, bibit kepiting untuk budidaya, hingga sarana pendukung perikanan—tidak pernah direalisasikan. Bantuan-bantuan tersebut selama ini hanya sebatas ucapan tanpa ada implementasi nyata di lapangan.
“Kami sudah berkali-kali dijanjikan bantuan alat tangkap dan bibit kepiting, tapi sampai hari ini tak satupun yang kami terima. Sementara dana desa terus cair setiap tahun. Ke mana uang itu?” ujar salah satu peserta aksi.
Situasi sempat memanas ketika sejumlah warga mencoba mendekati pintu utama kantor desa, namun dihalau oleh aparat gabungan dari kepolisian dan Satpol PP yang melakukan pengamanan. Aksi dorong-dorongan pun tak terhindarkan, meskipun akhirnya berhasil diredam setelah dilakukan mediasi singkat oleh perwakilan kepolisian setempat.
Kapolsek Muaragembong, AKP Wahyu Santoso, yang turut mengawal jalannya aksi, mengimbau warga untuk menyampaikan aspirasi secara damai dan tidak melanggar hukum. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi dialog antara perwakilan nelayan dan pemerintah desa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Desa Pantai Mekar terkait tuntutan warga. Massa aksi berjanji akan kembali menggelar demonstrasi dengan jumlah lebih besar apabila tidak ada kejelasan atau tanggapan dari pihak desa dalam waktu dekat.
[RED]