JAKARTA, 24 Juli 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Proses seleksi nasional (seleknas) cabang olahraga tinju dalam rangka perekrutan atlet menuju SEA Games ke-33 tahun 2025 masih belum menunjukkan hasil memuaskan. Selama dua hari pelaksanaan ajang Seleknas Tinju Piala Menpora 2025, para pencari bakat nasional mengaku belum menemukan satu pun petinju yang memenuhi kualifikasi ideal untuk diproyeksikan ke pelatnas.
Ajang ini diikuti 98 atlet tinju dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, berlangsung sejak 21 Juli hingga 26 Juli 2025 di Gedung Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Seleksi ini bertujuan membentuk skuad terbaik untuk masuk ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games ke-33 yang dijadwalkan digelar di Thailand pada 7–20 Desember 2025.
Hermensen Ballo, mantan petinju Olimpiade sekaligus anggota tim pemantau bakat menyatakan bahwa dalam dua hari pelaksanaan seleksi belum terlihat atlet yang sesuai standar tim nasional.
“Saya belum melihat satu pun petinju yang layak untuk masuk pelatnas dari penampilan selama dua hari ini. Kita akan lihat lagi perkembangan hingga partai final nanti,” ujar Ballo usai menyaksikan laga pada Selasa, 22 Juli 2025.
Senada dengan itu, Ucok Sitompul, eks asisten pelatih nasional yang pernah bekerja di bawah pelatih Jerman Helmuth Kruger, turut menyoroti lemahnya teknik dasar para petinju yang tampil.
“Hampir seluruh peserta tidak memiliki taktik permainan, kecepatan, maupun kombinasi pukulan yang matang. Bahkan, teknik jab yang seharusnya menjadi senjata utama pun hampir tidak digunakan,” ungkap Ucok.
Ballo dan Ucok sependapat bahwa akar permasalahan terletak pada minimnya kompetisi tingkat nasional dan kurangnya partisipasi di ajang internasional yang mengakibatkan rendahnya jam terbang atlet.
“Selama dua tahun terakhir praktis hanya ada Kejurnas Tinju 2022 dan PON Aceh–Sumut 2024. Tanpa event berkala dan try out ke luar negeri, kualitas teknik dan mental tanding atlet tidak akan berkembang,” tegas Ballo.
Ucok juga menambahkan bahwa pada masa lalu, petinju Indonesia mampu menembus level Olimpiade karena adanya konsistensi dalam kalender pertandingan nasional serta program pemagangan dan Training Camp (TC) ke mancanegara.
“Tanpa eksposur ke luar negeri, mustahil kita bisa mencetak atlet yang siap bertarung di level Asia Tenggara, apalagi dunia,” tambahnya.
🇹🇭 Pandangan Pelatih Asing: Potensi Ada, Tapi Perlu Waktu dan Strategi
Sementara itu, pelatih asal Thailand Khamanit Nareerakst, yang juga ditunjuk sebagai anggota tim scouting, memberikan perspektif berbeda. Ia menilai bahwa petinju Indonesia memiliki potensi besar, namun belum dibarengi dengan sistem pembinaan berkelanjutan.
“Saya melihat ada benih prestasi. Tapi dibutuhkan minimal dua tahun pembinaan berkesinambungan serta partisipasi dalam berbagai event internasional agar mereka mampu bersaing di SEA Games,” kata pelatih yang sukses membawa DKI Jakarta meraih 4 emas dan 2 perak pada PON 2024 itu.
Hasil Sementara Seleknas Tinju Piala Menpora 2025
Hari Kedua – Selasa, 22 Juli 2025
Kelas Layang Ringan Putri (50kg)
- Reni Balu (TNI AU) menang angka atas Ayu Pramustika (Bekasi-E)
Kelas Bulu Wanita (57kg)
- Nutul Izzah (DKI Jakarta) menang angka atas Reka Mariana Kasibulan (Jabar)
- Yuliana Pudi (Bekasi) menang angka atas Syndi M. Zen (DKI Jakarta)
Kelas Layang Ringan Putra (48kg)
- Karlus Bria (Bali) menang angka atas Andi Mandira (Kalbar)
- Marcelo Surati (Bekasi) menang angka atas Maikel Waren (Papua)
- Perneel Tahumil Jr. (Sulut) menang angka atas Ronald R (DKI Jakarta)
Kelas Bantam Putra (54kg)
- Aldoms Suguro (DKI Jakarta) menang angka atas Welem Rafael Batuwael (Kalbar)
- Roberto (TNI AU) menang angka atas Jeklin Ndana Jepi (Bali)
- Flanuari Y. Daud (NTT) menang angka atas Yoshua H. Masihor (Sulsel)
Kelas Ringan Putra (60kg)
- Maycro O. Isikiwar (AU) menang angka atas Theo V. Kurni (Papua)
- Nolfy Engkeng (Sulut) menang angka atas Noberto Buangan (Jateng)
- Asri Udin (DKI Jakarta) menang angka atas Julio D. Yordan Ju (Kalbar)
- Felix N. S. (Medan) menang angka atas Eduardus P. Anggito (NTT)
[REDAKSI]