TOLITOLI, SULTENG, 25 JUNI 2025 — RESKRIMPOLDA.NEWS
Sebuah kisah luar biasa lahir dari Dusun Doyan, Desa Ogomoli, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Di balik keterbatasan geografis dan akses pendidikan yang terbatas, muncul sosok Julita, mahasiswi tangguh yang menorehkan prestasi akademik gemilang di level internasional.
Julita secara resmi dinobatkan sebagai Wisudawan Internasional Terbaik Tahun 2025 di Hubei University of Science and Technology, Tiongkok, setelah menyelesaikan studi di fakultas Kedokteran. Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Tolitoli, bahkan dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), yang berhasil mengukir nama di ajang wisuda internasional kampus prestisius tersebut.
“Perjalanan ini tidak mudah. Saya berasal dari dusun terpencil tanpa akses internet stabil, bahkan jalan menuju sekolah menengah saja dulu penuh tantangan. Tapi saya percaya, mimpi besar harus diperjuangkan dengan tekad besar,” ujar Julita saat diwawancarai secara daring oleh tim RESKRIMPOLDA.NEWS.
Keberhasilan Julita bukan hanya menjadi kebanggaan keluarga besarnya di Ogomoli, namun juga menjadi simbol harapan dan inspirasi nasional, terutama bagi generasi muda desa yang selama ini sering terkendala oleh batasan sosial, ekonomi, dan infrastruktur.
Kini, nama Julita bergema di berbagai komunitas diaspora Indonesia, baik di Asia maupun Eropa. Ia juga menjadi perbincangan di lingkungan akademisi internasional sebagai representasi nyata dari kemampuan pelajar Indonesia untuk bersaing secara global, bahkan dari latar belakang yang paling sederhana.
“Saya ingin membuktikan bahwa latar belakang bukan penghalang untuk mencapai dunia. Selama punya mimpi, bekerja keras, dan tidak menyerah, semua mungkin dicapai,” tambah Julita, yang juga aktif dalam kegiatan sosial kampus dan pengabdian masyarakat internasional selama kuliah di Hubei.
Ke depan, Julita berencana kembali ke Indonesia dan mendedikasikan ilmu kedokterannya untuk membantu masyarakat pelosok, terutama dalam pelayanan kesehatan dasar dan edukasi kesehatan di daerah tertinggal.
[RED]