TEMANGGUNG, 18 JUNI 2025 — RESKRIMPOLDA.NEWS
Ketidakpastian yang melanda para petani tembakau di Kabupaten Temanggung akhirnya menemukan titik terang setelah pemerintah daerah menjalin komunikasi resmi dengan dua perusahaan rokok besar, yakni Gudang Garam dan Nojorono. Kepala Desa Purbosari, Pujiyono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan klarifikasi langsung dari Bupati Temanggung terkait penyebab utama penghentian aktivitas pembelian tembakau dari para petani lokal.
“Melalui jalur resmi, pihak Pemerintah Kabupaten yang dimediasi langsung oleh Bupati telah melakukan koordinasi dengan manajemen perusahaan pabrikan tembakau. Hasilnya, diketahui bahwa stok tembakau di Gudang Garam dan Nojorono saat ini dalam kondisi surplus atau berlebih,” ujar Pujiyono dalam keterangannya kepada media, Selasa (17/6/2025).
Menurut pengakuan pihak industri kepada pemerintah daerah, cadangan bahan baku tembakau di dalam gudang kedua perusahaan tersebut telah mencukupi kebutuhan produksi mereka untuk beberapa tahun ke depan, sehingga mereka menangguhkan sementara pembelian bahan baku baru dari petani, termasuk dari wilayah Temanggung.
Akibatnya, sejak akhir tahun 2024, proses pembelian langsung dari petani ke pabrikan telah dihentikan secara menyeluruh, dan stok tembakau hasil panen masyarakat kini mengalami penumpukan di berbagai sentra produksi. Situasi ini memicu kekhawatiran akan potensi kerugian ekonomi di kalangan petani yang menggantungkan hidup dari hasil panen tembakau.
“Petani saat ini dihadapkan pada situasi di mana hasil panen tidak terserap pasar. Kondisi ini menjadi tantangan serius, terlebih biaya produksi tembakau bukanlah hal yang murah,” tambah Pujiyono.
Pihak desa bersama pemerintah kabupaten kini tengah berupaya mencari solusi alternatif, termasuk menjalin komunikasi lintas sektor untuk menghubungkan petani dengan industri lain yang membutuhkan bahan baku tembakau, baik skala nasional maupun ekspor.
KONDISI INI MEMBUKTIKAN URGENSI DIVERSIFIKASI KOMODITAS DAN KETAHANAN PASAR BAGI PETANI
Pakar ekonomi pertanian menilai bahwa peristiwa ini adalah peringatan penting bagi daerah penghasil komoditas tunggal seperti Temanggung. Ketergantungan terhadap satu jenis pembeli utama membuat petani rentan terhadap gejolak keputusan industri.
[RED]