Pengemudi Ojek Online Ditemukan Meninggal Dunia dalam Kontrakan, Diduga Akhiri Hidup Akibat Tekanan Ekonomi dan Masalah Pribadi

Pengemudi Ojek Online Ditemukan Meninggal Dunia dalam Kontrakan, Diduga Akhiri Hidup Akibat Tekanan Ekonomi dan Masalah Pribadi
banner 120x600

DEPOK, 16 Mei 2025 – RESKRIMPOLDA.NEWS
Seorang pria berprofesi sebagai pengemudi transportasi daring ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di dalam rumah kontrakannya yang terletak di Jalan Jati Raya, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, pada hari Kamis, 15 Mei 2025.

Korban yang hingga kini telah teridentifikasi sebagai Alm. S (38), ditemukan dalam keadaan gantung diri di ruang depan tempat tinggalnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal oleh tim identifikasi Unit Reskrim Polsek Cilodong, jenazah diduga telah berada di lokasi kejadian selama lebih dari tiga hari, sebelum akhirnya ditemukan oleh warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap dari dalam kontrakan tersebut.

Penyelidikan Masih Berlangsung, Motif Belum Ditetapkan
Kapolsek Cilodong, AKP Rendra Wahyudi, saat dikonfirmasi oleh tim reskrimpolda.news menyampaikan bahwa penyebab pasti di balik dugaan tindakan bunuh diri ini masih dalam proses pendalaman oleh aparat kepolisian. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan sejumlah barang bukti, dan berkoordinasi dengan Tim Inafis dan Unit Forensik untuk keperluan autopsi guna memastikan penyebab kematian.

“Saat ini, kami belum bisa menyimpulkan motif secara definitif. Namun, kami akan menggali lebih jauh dari keterangan saksi dan bukti yang kami temukan di lokasi,” ujar AKP Rendra.

Kesaksian Warga dan Dugaan Permasalahan Pribadi
Sementara itu, beberapa warga sekitar dan rekan korban yang menyampaikan informasi melalui media sosial menduga bahwa korban mengalami tekanan hidup yang cukup berat, baik dari sisi kondisi ekonomi maupun permasalahan rumah tangga.

Salah satu tetangga korban yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, korban kerap terlihat murung dan jarang keluar untuk bekerja. “Biasanya dia sering mangkal pagi, tapi belakangan ini jarang kelihatan. Kami pikir dia pulang ke kampung,” tuturnya.

Kondisi ekonomi yang menurun serta konflik dalam kehidupan keluarga diduga menjadi pemicu utama hingga korban memilih jalan tragis tersebut. Namun demikian, aparat penegak hukum tetap akan mendasarkan setiap kesimpulan pada fakta dan hasil investigasi resmi.

Imbauan dan Tindakan Lanjut
Jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitarnya, khususnya yang menunjukkan gejala depresi atau kesulitan hidup yang berat.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling peduli dan tidak segan mencari bantuan, baik kepada keluarga, tokoh masyarakat, maupun lembaga konseling ketika menghadapi masalah berat,” tutup Kapolsek.

[RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *