Polri  

Kapolri Pimpin Jambore Karhutla 2025: Siak Riau Siaga Hadapi Musim Kemarau

banner 120x600

Reskrimpolda.news – Siak Riau, 25 April 2025 — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara pembukaan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (25/4). Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk menguatkan koordinasi antar-pemangku kepentingan dalam mitigasi bencana lingkungan, sekaligus mengantisipasi ancaman musim kemarau.

Dalam amanatnya, Sigit menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Forkopimda yang telah menyelenggarakan acara tersebut. “Ini langkah progresif menjaga kelestarian hutan sebagai paru-paru dunia. Indonesia, dengan 95,5 juta hektar kawasan hutan, tidak hanya punya tanggung jawab nasional, tetapi juga global,” tegasnya. Namun, ia mengingatkan, luasnya hutan juga membawa tantangan serius: deforestasi dan kebakaran.

Sepanjang 2024, total 376 ribu hektar hutan dan lahan di Indonesia dilalap api, merusak ekosistem, mengganggu perekonomian, hingga memicu krisis kesehatan. Riau sendiri menempati peringkat ke-11 wilayah dengan karhutla terbesar, dengan 11 ribu hektar terbakar. “Dampak asapnya tidak hanya lokal, tapi bisa meluas ke provinsi tetangga bahkan negara lain. Kewaspadaan kolektif mutlak diperlukan,” imbuhnya.

Berdasarkan analisis BMKG, musim kemarau 2025 diprediksi lebih pendek, dengan puncak pada Juni-Agustus. Meski fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) dalam fase netral—yang mengurangi risiko kekeringan ekstrem, Sigit mengingatkan potensi titik panas di Riau akan meningkat mulai Mei, memuncak Juli 2025. “Ini momentum kritis. Semua pihak harus siaga,” ujarnya.

Merespons ancaman itu, Pemprov Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November 2025. Langkah ini disebut Sigit sebagai bentuk antisipasi proaktif, mengingat karakteristik cuaca Riau yang lebih kering dibanding wilayah lain. “Mitigasi bukan hanya tugas pemerintah, tapi kolaborasi masyarakat, swasta, dan TNI-Polri,” tegas mantan Kabareskrim ini.

Jambore Karhutla 2025 diharapkan menjadi katalisator penguatan sistem pencegahan, mulai dari teknologi pendeteksian dini hingga edukasi masyarakat. “Kita tidak ingin asap kembali mengganggu. Mari jadikan Riau contoh keberhasilan pengendalian karhutla,” tandas Sigit, menutup amanat.

(Red/Hsn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *