Reskrimpolda.news – Jakarta, 14 April 2025 – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan rotasi dan mutasi jabatan strategis di lingkungan perwira tinggi dan menengah. Langkah ini, menurut Humas Polri, bertujuan meregenerasi kepemimpinan sekaligus menyegarkan dinamika organisasi. Sorotan utama pada pelantikan Asisten Kapolri Bidang Operasi (Astamaops Kapolri) yang digelar Senin (14/4) pagi, di mana Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M., resmi mengambil alih posisi dari Komjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025, Wiyagus sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat. Sementara Imam Sugianto, yang telah memimpin Astamaops selama tiga tahun, dipindahkan ke Stamaops Polri sebagai bagian dari perputaran reguler karier perwira tinggi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa rotasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan strategi menjaga kesinambungan operasional. “Jabatan Astamaops memiliki peran krusial mengoordinasikan operasi kepolisian secara nasional. Kami yakin Irjen Wiyagus mampu melanjutkan inovasi yang telah dibangun sebelumnya,” tegasnya dalam konferensi pers usai acara.
Trunoyudo menambahkan, mutasi ini juga menyesuaikan dinamika tantangan tugas Polri ke depan. “Organisasi harus adaptif. Perubahan ini bagian dari antisipasi terhadap kompleksitas keamanan yang terus berkembang,” ujarnya.
Prosesi serah terima jabatan berlangsung khidmat di Markas Besar Polri, diwarnai penghormatan terhadap dedikasi Imam Sugianto. Dalam sambutannya, Wiyagus berjanji mengoptimalkan strategi operasi berbasis presisi dan kolaborasi lintas sektor. “Fokus kami adalah meningkatkan akurasi respon dan sinergi dengan stakeholder terkait,” tandas perwira tinggi lulusan doktoral ini.
Astamaops Kapolri merupakan ujung tombak pengendalian operasi lapangan, mulai penanganan konflik, bencana, hingga kejahatan transnasional. Rotasi ini dinilai para pengamat sebagai langkah tepat, mengingat rekam jejak Wiyagus dalam membangun sistem intelijen terpadu di Jawa Barat. Kini, tantangannya adalah menerjemahkan pengalaman lokal itu ke skala nasional.
(Red/Hsn)













